Rabu, 18 Maret 2015

Music Therapy


       Bisa bayangkan hidup tanpa musik? Sudah pasti, dunia ini menjadi sebuah kebisuan yang berkepanjangan. Selain itu, tidak akan ada emosi senang, bahagia, dan bergairah… yang tersisa hanya rintihan kemarahan, ketidaksabaran dan stress hidup yang berlebihan.
       Menurut majalah Journal Psychology, musik memberikan pengertian pada jati diri kita dan orang lain dimana kata-kata linguistik tidak dapat me-komunikasikan hal ini. Musik menyampaikan pesan diluar dimensi bahasa sehari-hari yg mengandung pengertian sangat dalam. Sebagai contoh: kita merasa bahagia ketika mendengarkan sebuah lagu favorit, banyak pelari mendengarkan musik pada waktu lari pagi supaya tidak bosan dan menambah semangat berlari, dan ada juga fenomena dimana anak belajar harus mendengarkan lagu favoritnya baru bisa belajar.
       Eh, ternyata musik bisa juga sebagai terapi lhoh. Beberapa rumah sakit terkemuka di Barat menggunakan musik utk mengurangi sakit pasien, menurunkan level depresi, menjadikan pasien lebih aktif (promoting movement), menenangkan pasien, merilekskan tensi pada otot, dan beberapa contoh lain yg tidak dapat disebutkan satu persatu. Rahasianya adalah musik dapat menghubungkan pikiran dan badan (unity of body and mind) dan ini yang membuat musik sebagai terapi yang sagat ampuh.
  
Contoh-contoh lainnya kegunaan musik sebagai terapi:
   Gelombang Otak (Brain Wave)
        Musik dengan beat yang kuat dapat me-stimulasi otak utk dapat berkonsentrasi lebih baik, dan musik dengan tempo yang lebih lambat dapat memberikan efek meditasi dan ketenangan. Perubahan kecepatan aktifitas otak yang disebabkan musik menjadikan seseorang mempunyai fleksibilitas dalam pemikiran (EQ) dan efek ini bisa mengendap di otak pada waktu kurun cukup lama.
   Denyut nadi (heart rate) 
      Musik dapat juga mempengaruhi denyut nadi karena langsung berhubungan dgn autonomic nervous system. Dengan demikian, musik dpt mengurangi stress yg berlebihan (chronic stress). Terapi musik juga sangat baik utk mengurangi tekanan darah tinggi (high blood pressure), sehingga mengurangi bahaya stroke dan penyakit lainnya.

    Imunitas (kekebalan) badan terhadap penyakit juga dapat meningkat lebih tinggi sehingga terhindar oleh penyakit atau lebih cepat sembuh apabila sakit. Sudah dibuktikan juga, efek musik sangat positif thd anak Autistic. Musik dapat memperbaiki interaksi social, verbal dan non verbal komunikasi, ekspresi diri. (http://ezinearticles.com/?The-Benefits-of-Music-Therapy-for-Autism&id=432566)
      Jadi, apa yg kita bisa tarik kesimpulan disini untuk para OrangTuaMurid? Tentunya kita harus memberitahu putra/putri kita untuk terus dapat me-apresiasi musik. Untuk dapat memainkan instrumen musik (misal main piano, violin atau gitar) akan lebih baik lagi. Dengan memperkenalkan musik pada usia dini dan terus memelihara dan menjaga mereka untuk naik ke tingkat/jenjang yg lebih tinggi, mereka akan mendapatkan keuntungan luar biasa dari musik. Anak ingin berhenti proses belajar musik? Pikirkan kembali benefits yg ada diatas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar