Rabu, 18 Maret 2015

Ilmu Pengatahuan semakin dekat membuka misteri Biola Stradivarius

Antonio Stradivari punya cara sendiri dengan biola yang dia buat - sebuah teknik sendiri yang tidak mungkin bisa diduplikasi. Meskipun biolanya dibuat mulai dari tahun 1666 sampai 1737, pembuat biola dari seluruh dunia telah berusaha keras paling tidak mencoba untuk lebih dekat kepada pembuatan kembali suara yang melegenda yang hanya bisa dihasilkan oleh instrument buatan Stradivari. Sekarang Ilmuwan Universitas Cambridge telah mengatasi ketakutan pencarian rahasia`what makes a Stradivarius a Stradivarius?'

Dr. Claire Barlow, Profesor Teknik spesialis Mikro Struktural Material, telah memanfaatkan fungsi dari elektron mikroskop scan dalam pencariannya untuk membuka rahasia Stradivari. Sebagai pembuat biola amatir, Barlow mengetahui bahwa beberapa ahli restorasi membagi teori bahwa ada semacam lapisan keras antara pernis dan kayu biola Stradivari - sesuatu yang mereka sebut sebagai yellow ground. Di bawah penglihatan mikroskop, Barlow menemukan beberapa tampak lebih detil.


Dari sekitar 1000 biola Stradivari yang dibuat, hanya 650 yang masih ada.
“Ketika saya mendapatkan beberapa buah biola asli dan mengamatinya, saya bias melihat partikel mineral yang cukup tebal antara pernis dan kayu - lebih tebal untuk bias disebut sebagai sebuah kecelakaan atau ketidaksengajaan dalam pembuatan ”, katanya. “Biola yang dibuat saat ini tidak punya lapisan sama sekali. Tampaknya sesuatu sudah dilupakan”. Pada ketebalan 50 mikrometer, lapisan mineral Stradivari lebih tebal 20 mikrometer dari biola yang lain pada era yang sama. Dengan ini petunjuk sudah ditemukan, Barlow mulai mempersiapkan untuk menganalisa partikel itu sendiri, tapi yang ditemukannya adalah sesuatu tidak pernah sama
"Saya menganalisa tiga Stradivari yang berbeda dan mereka semua benar benar berbeda," katanya. Salah satu dari mereka berasal dari abu vulkanik, yang lain berasal dari tawas - dobel sulfat dari aluminium dan potassium, dan yang lainnya sangat sudah berbeda lagi. Sayangnya untuk Barlow dan para pembuat biola, penelitian ini telah menunjukkan satu langkah maju untuk menemukan lapisan mineral yang tebal, tapi dua langkah ke belakang menemukan pilihan mineral yang acak dari Stradivaribut. Tapi itu semua bukanlah usaha yang tanpa guna.
Pembuat biola sudah mulai menambahkan lapisan mineral rada kayu, terima kasih pada penelitian baru.


"Orang tidak tahu apa komposisi mineral dalam lapisan dan mereka juga tidak tahu berapa ketebalannya," kata Barlow. Ketebalan lapisan mineral senjadi salah satu aspek yang mungkin mempengaruhi suara, Barlow menemukan dalam percobaan bahwa tidak ada perbedaan jelas yang ditemukan antara biola yang memakai lapisan mineral dan yang tidakTapi mineral punya satu efek yang pasti. "Ketika kamu punya sebuah biola baru, biola itu memerlukan beberapa saat untuk menjadi ‘tenang’,” dia menjelaskan, “tapi dengan mineral di lapisannya, biola tersebut akan lebih cepat ‘tenang’ dan lebih stabil." Barlow, dengan penemuannya pertama yang kurang meyakinkan, bagaimanapun juga, memutuskan untuk mencari sesuatu yang lain.
"Seseorang punya teori bahwa kayu yang digunakan untuk biola Stradivari telah direndam," kata Barlow. Mengetahui bahwa kayu bagian depan dari biola bisa dianalisa penurunan bacterianya di tempat basah, Barlow menjelaskan hipotesis tersebut dengan baik. "kamu bisa dengan cukup melihat dan mengamati apakah selaputnya masih utuh atau tidak," dia bilang, "dan saya melakukan itu dan menemukan bahwa dalam semua sample membrannya utuh. Tidak ada tanda bahwa kayu itu direndam." Teori laun telah tumbang.
Jika bukan karena jenis mineral yang dia gunakan and bukan juga fakta bahwa biola itu direndam, apa yang bisa menjelaskan ‘suara’ Stradivari? Barlowmemiliki teorinya sendiri yang lebih umum. "Saya rasa Stradivari adalah seorang pembuat biola yang sangat bagus yang bisa menentukan segala sesuatunya tepat sesuai takaran ketika dia membuat biola," katanya. "Karena itu mungkin kombinasi dari banyak factor secara keseluruhan yang membuat biolanya barangkali lebih baik dari orang lain". Barangkali??


Pemilik 650 biola Stradivarius yang terakhir ada akan sangat terkejut mendengar seseorang menyatakan bahwa alat musik yang tak ternilai dan paling berharga yang mereka miliki cuma barangkali lebih baik dari yang lain. Barlow mengisyaratkan bahwa dia lebih memilih berada di luar semua perdebatan suram dan tetap dengan penelitian atas itu semua. Apakah mereka lebih baik? "Saya tidak bisa cukup berkomentar," dia berkata sambil tertawa kecil. "Tapi orang lain bilang seperti itu."


Para peneliti memang punya anggapan dan cara tersendiri dalam mengungkap misteri dengan menggunakan pisau analisis pengetahuan dan berusaha mengupasnya dari hal hal yang bersifat mistis. Yang jelas penelitian terus berlanjut dan ini adalah sebuah langkah yang patut kita hargai untuk bisa benar benar menemukan rahasia suara biola Stradivari.

Sejarah Biola

       Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.
 Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa, yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
      Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah dan Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio (yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalamEpitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556. Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
    Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560. Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.
    Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
       Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.


Bagaimana Bermain Dengan Relax?

Banyak dari para pemain ahli mengatakan bahwa bermain biola kamu harus relax, kamu haru tidak ada ketegangan, sehingga permainan kamu bisa baik. Itu semua betul, akan tetapi yang menjadi masalah utama disini adalah bukan mengenai harus relax nya, akan tetapi, bagaimana supaya bisa relax?

Saya rasa mungkin ada beberapa diantara teman teman yang belajar biola juga mengalami apa yang saya alami. Diawal saya mulai belajar biola, guru saya juga menasehatkan untuk bahwa bermain biola jangan kaku, harus relax donk, jangan tegang. Tapi masalahnya bagaimana?

Bagaimana ini yang selama sekian lama saya belajar, saya tidak menemukan solusinya, bahkan saya bertanya tapi rasanya kok buntu. Di komunitas juga saya melihat, ada orang yang bisa dengan cepat mencapai hal ini, ada yang lama tidak bisa bisa. dari mereka yang bisa saya bertanya, mereka hanya menjawab, ya sering latihan saja. Tapi tetap masih kurang memuaskan, karena kalo bilang sering latihan, saya juga sering latihan, tapi ngga bisa juga mencapai hal ini.

Saya terus berpikir, apa, pasti ada hal yang saya lewatkan. Pasti ada yang bisa dilakukan yang mereka secara tidak sadar lakukan, akan tetapi saya tidak, dan saya tidak temukan.

Maka saya mencoba berbagai macam cara dan bentuk untuk melatih permainan saya. Sampe akhirnya saya menemukan, bahwa emang ada hal yang terlupakan oleh saya sebelumnya.

Yaitu Untuk dapat melakukan suatu hal dengan Relax, dan tidak tegang, maka langkah pertama adalah kita harus bisa melakukan hal itu terlebih dahulu dengan nyaman. Sebab bagaimana mungkin kita bisa menggerakan jari kiri kita diatas finger board untuk memencet senar kalo cuma sekedar menggapai senar aja kita ngga sanggup, sehingga harus bekerja keras dan menahan sakit di lengan.

Jadi ketika saya temukan hal ini maka kemudian saya berlatih untuk membuat tangan saya terbiasa dengan posisi diatas finger board, dan setelah itu saya merasakan bahwa sedikit demi sedikit saya mulai bisa bermain lebih relax.

Sebab ketika saya sudah bisa melakukan dengan nyaman, maka pikiran saya mulai bisa mengamati keadaan tangan saya, mulai merasakan dimana sih terdapat ketegangan ditangan yang bisa di kendurkan, tanpa dihalangi oleh rasa sakit, atau tanpa harus memikirkan untuk memaksa tangan bergerak menuju posisi yang diinginkan, karena semuanya sudah bisa berjalan dengan nyaman sehingga semuanya bisa diambil alih oleh otak bawah sadar.

Jadi teman teman, buat yang baru mulai belajar, ingat ya, belajar dan latih tangan anda untuk bisa melakukan apa yang harus dilakukan untuk bisa bermain biola dengan nyaman terlebih dahulu, maka nanti segala yang lain akan bisa menyusul dengan lebih cepat.

Ok, mungkin segini dulu sharing saya kali ini, selamat berlatih. ^_^

Menyeimbangkan OTAK KANAN dan OTAK KIRI dengan MUSIK KLASIK

Cukup banyak artikel yang membahas mengenai “perkembangan Otak Kiri dan Otak Kanan” , tetapi banyak pembaca yang belum mengetahui apa pengaruh otak kiri dan otak kanan pada cara berpikir.
Otak Kiri  bekerja untuk mengatur kemampuan seseorang pada nalar, tulisan, berhitung dan berlogika. Kerusakan pada otak kiri dapat berakibat gangguan ingatan jangka pendek, berbicara dan logika matematika. Maka, untuk mempertahankan otak kiri supaya bekerja dengan baik, kita dapat bermain puzzle, belajar berhitung atau ilmu pasti lainnya.

Otak Kanan  mempunyai fungsi berpikir kreatif dan biasanya memberikan kemampuan seseorang untuk berkhayal, mencurahkan emosi, membedakan warna, dan ilmu ruang. Otak kanan mempunyai kemampuan untuk menyimpan memori jangka lama. Maka itu, apabila seseorang kena penyakit stroke atau tumor otak, maka yang akan terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan, maka kita perlu mendengarkan atau memainkan musik.
Pelajaran di sekolah formal (TK, SD, SMP dan SMA) umumnya me-aktifasi OTAK KIRI. Bagaimana tidak, lihat saja kurikulum sekolah kita. Pelajaran Matematik atau ilmu pasti mempunyai porsi yang lebih banyak daripada pelajaran lainnya. Belum lagi pelajaran yang harus menghafal, juga merupakan pelajaran yang me-aktifasi berpikir secara logis.

Beberapa sekolah yang cukup bagus di negeri ini, hanya memberikan test Matematika untuk masuk SMP dan SMA. Begitu pentingnya pelajaran Matematik bagi sekolah ini dan mereka yakin bahwa murid yang jago matematik, nalar pikiran mempunyai dasar yang kuat dan akan mudah untuk mempelajari pelajaran IPS (tidak sebaliknya yang mana murid IPS tidak akan bisa belajar ilmu pasti dengan baik).

Dengan pelajaran di sekolah yang lebih me-AKTIFASI OTAK KIRI, ada BAHAYA LATEN yang bisa mengancam, yaitu otak yang kurang seimbang, terutama pada OTAK KANAN. Lemahnya OTAK KANAN menyebabkan anak berbicara kasar dan TIDAK KO_OPERATIF & KREATIF pada cara berpikirnya – dalam hal ini anak TIDAK mempunyai EQ (emotional intelligent). Sebagai sekolah musik yang telah mengajar berbagai macam sifat murid, kami sangat menyayangkan apabila bertemu dengan anak pandai/pintar, tetapi tidak mempunyai perasaan atau sangat kasar sekali dalam berkata.

Salah satu solusi untuk me AKTIFASI OTAK KANAN adalah memberikan anak PENDIDIKAN MUSIK KLASIK. Pada saat belajar musik klasik, anak harus membaca not balok, dan ini berarti dia harus menghitung (karena tiap not balok ada harga ketukannya). Pada waktu memainkan musik, anak harus mengetahui dinamik dari lagu. Sebagai contoh, anak harus dapat memainkan lagu dengan “Piano” (lembut) atau “Forte” (keras) secara silih berganti. Dia harus bisa memainkan lagu dengan jelas apabila ada tanda “Crescendo” (dari halus makin keras) atau “Decrescendo” (dari keras ke halus). Ada juga teknik bermain secara “Legato” (menyatukan not menjadi suatu kesatuan) atau “Staccato” (memainkan not dengan terpatah patah). Hal ini tentunya membutuhkan dan me-aktifasi konsentrasi di OTAK KANAN, karena harus dirasakan (FEEL), bukannya di pikir (THINK).

Selain itu, memainkan alat musik telah dibuktikan me-aktifkan hubungan saraf mata dan motorik. Sewaktu membaca not balok, mata harus melihat semua tanda not, kemudian masuk ke otak dan di proses, kemudian otak memerintahkan otot motorik pada lengan dan jari untuk memainkan musik. Selain itu, indera pendengaran harus juga aktif untuk membedakan dinamik dari lagu tersebut.

Dengan contoh diatas, anda sudah tentu percaya bahwa pendidikan musik memberikan solusi yang komprehensif bagi seimbangnya otak kiri dan kanan, bahkan me-aktifasi semua saraf (indera penglihatan, pendengaran dan motorik).

Music Therapy


       Bisa bayangkan hidup tanpa musik? Sudah pasti, dunia ini menjadi sebuah kebisuan yang berkepanjangan. Selain itu, tidak akan ada emosi senang, bahagia, dan bergairah… yang tersisa hanya rintihan kemarahan, ketidaksabaran dan stress hidup yang berlebihan.
       Menurut majalah Journal Psychology, musik memberikan pengertian pada jati diri kita dan orang lain dimana kata-kata linguistik tidak dapat me-komunikasikan hal ini. Musik menyampaikan pesan diluar dimensi bahasa sehari-hari yg mengandung pengertian sangat dalam. Sebagai contoh: kita merasa bahagia ketika mendengarkan sebuah lagu favorit, banyak pelari mendengarkan musik pada waktu lari pagi supaya tidak bosan dan menambah semangat berlari, dan ada juga fenomena dimana anak belajar harus mendengarkan lagu favoritnya baru bisa belajar.
       Eh, ternyata musik bisa juga sebagai terapi lhoh. Beberapa rumah sakit terkemuka di Barat menggunakan musik utk mengurangi sakit pasien, menurunkan level depresi, menjadikan pasien lebih aktif (promoting movement), menenangkan pasien, merilekskan tensi pada otot, dan beberapa contoh lain yg tidak dapat disebutkan satu persatu. Rahasianya adalah musik dapat menghubungkan pikiran dan badan (unity of body and mind) dan ini yang membuat musik sebagai terapi yang sagat ampuh.
  
Contoh-contoh lainnya kegunaan musik sebagai terapi:
   Gelombang Otak (Brain Wave)
        Musik dengan beat yang kuat dapat me-stimulasi otak utk dapat berkonsentrasi lebih baik, dan musik dengan tempo yang lebih lambat dapat memberikan efek meditasi dan ketenangan. Perubahan kecepatan aktifitas otak yang disebabkan musik menjadikan seseorang mempunyai fleksibilitas dalam pemikiran (EQ) dan efek ini bisa mengendap di otak pada waktu kurun cukup lama.
   Denyut nadi (heart rate) 
      Musik dapat juga mempengaruhi denyut nadi karena langsung berhubungan dgn autonomic nervous system. Dengan demikian, musik dpt mengurangi stress yg berlebihan (chronic stress). Terapi musik juga sangat baik utk mengurangi tekanan darah tinggi (high blood pressure), sehingga mengurangi bahaya stroke dan penyakit lainnya.

    Imunitas (kekebalan) badan terhadap penyakit juga dapat meningkat lebih tinggi sehingga terhindar oleh penyakit atau lebih cepat sembuh apabila sakit. Sudah dibuktikan juga, efek musik sangat positif thd anak Autistic. Musik dapat memperbaiki interaksi social, verbal dan non verbal komunikasi, ekspresi diri. (http://ezinearticles.com/?The-Benefits-of-Music-Therapy-for-Autism&id=432566)
      Jadi, apa yg kita bisa tarik kesimpulan disini untuk para OrangTuaMurid? Tentunya kita harus memberitahu putra/putri kita untuk terus dapat me-apresiasi musik. Untuk dapat memainkan instrumen musik (misal main piano, violin atau gitar) akan lebih baik lagi. Dengan memperkenalkan musik pada usia dini dan terus memelihara dan menjaga mereka untuk naik ke tingkat/jenjang yg lebih tinggi, mereka akan mendapatkan keuntungan luar biasa dari musik. Anak ingin berhenti proses belajar musik? Pikirkan kembali benefits yg ada diatas!

Era Musik Klasik

1. Jaman Baroque (1600-1700)
Jaman Baroque adalah musik klasik di tahun 1600-1700 sesudah jaman Renaisans. Arti kata Baroque adalah “mutiara yang berbentuk tidak wajar” sangat pas dengan seni dan perancangan pada bangunan pada saat itu. Komponis yg terkenal pada jaman ini adalah Johan Sebastian Bach, Henry Purcell, Antonio Vivaldi. Ciri musik Baroque adalah tidak adanya iringan atau polifoni. Apabila kita melihat karya Bach, sangat nyata adanya 2 melodi yang bersautan satu dengan yang lain. Musik jenis ini mempunyai teknis yang tinggi dan biasanya dimainkan tanpa pedal.

2. Jaman Classic (1750-1820)
Jaman musik Classic dimulai 1750-1820 dan komposer yg terkenal diantaranya adalah: J Haydn, M. Clementi, Andrea Luchesi, Antonio Salieri, Mozart dan Beethoven. Ciri musik di jaman ini adalah:
a. peralihan dinamik (lembut ke keras atau sebaliknya).
b. perubahan tempo (lambat ke cepat atau sebaliknya).
c. pemakaian akord 3 nada.

3. Jaman Romantik (1780-1820)
Musik di jaman ini dikaitkan dengan sastra, seni dan filsafat. Komposer yang terkenal pada jaman ini adalah: F. Schubert, J. Strauss, Chopin, Schuman, Brahms, dan Mendelsohn.

4. Jaman Modern (abad 19 dan 20).
Pada jaman ini, musik tidak terpaku oleh hukum-hukum atau peraturan. Maka itu, ada beberapa jenis musik   dengan jenis  expresionist. Komposer pada jaman ini yang dikenal adalah: C. Debussy, M. Ravel, Bella Bartok. Jenis musik Jazz juga dikategorikan pada jaman ini.

Maestoso String Quartet

Antonio Vivaldi - Summer



Violin Alto Massudi "https://www.facebook.com/massudiv"

Selasa, 17 Maret 2015

Les Privat Musik di Dumai

       Sekolah musik laksemana melayu yang berdiri pada bulan oktober 2014 lalu, telah membuka beberapa kelas musik, yakni kelas biola, gitar, vokal, drum dan piano. Dengan tutor yang sudah berpengalaman pada bidang nya masing masing dan juga telah mengenyam pendidikan seokalah tinggi khusus nya di bidang seni musik.
     
       Untuk rincian biaya dapat mengklik alamat  ini  http://info-dumai.blogspot.com/2015/03/paket-pembayaran-program-seni-musik.html

100.000 dolar ditawarkan untuk temukan biola Stradivarius


Milwaukee (ANTARA News) - Seorang pendonor menawarkan ganjaran 100.000 dolar Amerika Serikat bagi mereka yang bisa memberikan informasi mengenai keberadaan biola Stradivarius bernilai jutaan dolar yang dicuri dari pebiola Milwaukee Symphony Orchestra asal Wisconsin.


Stradivarius berumur 300 tahun itu dicuri dari pebiola Frank Almond, Senin malam, oleh seseorang yang menyerang musisi tersebut dengan pistol listrik setelah ia selesai tampil di pinggiran kota Milwaukee.

"Kami berharap pemberian ganjaran ini akan membantu penemuan harta tak ternilai itu sehingga bisa dnikmati lagi oleh masyarakat budaya Milwaukee dan dunia seni intenasional ke depan," kata Mark Niehaus, presiden dan eksekutif orkestra itu.

Pendonor yang tak ingin disebutkan namanya tersebut menawarkan hadiah sebesar 100.000 dolar bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi yang mengarahkan pada penemuan Stradivarius yang dicuri itu, kata jurubicara orkestra.

Biola bernama Lipinski Stradivarius buatan 1715 itu bisa dibedakan dari garis-garis unik di bagian belakangnya. Pemiliknya meminjamkan biola tersebut tanpa batas waktu kepada Almond.

Instrumen yang hilang itu merupakan satu dari sekitar 600 biola, biola alto, dan cello yang dibuat oleh artis terkenal Italia Antonio Stradivari yang masih ada.

Laporan BBC menyebutkan, biola Stradivarius serupa terjual dengan harga 2,3 juta dolar Amerika Serikat pada lelang Desember lalu.

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/416923/100000-dolar-ditawarkan-untuk-temukan-biola-stradivarius